ia tersirat dalam hikayat
dalam abad per abad
terekam dalam babad Banyubiru.
ada riungan para santri belajar mengaji di leuweung Gajah
(lokasinya kini sudah menjadi sawah tepat di depan lawang salembur.)
Dalam hikayat juga diceritakan selain batu ada juga pancuran air sebagai sumber kehidupan
Mereka pandai memelihara air sebagai sumber kehidupannya
tak pernah ada manusia sehebat apapun yang biasa menciptakan air.
Watu hanya Batu yang tersimpan rapi
diabadikan di lawang salembur,dan air hanya wujud air yang sifatnya lembut dan menumbuhkan kehidupan.
sebagai makhluk sosio mereka para ulama masa itu hidup berdampingan dengan tokoh agama lain rukun menjunjung cinta kasih antar sesama
hidup dalam harmoni di banyubiru yang klasik
wallahu'alam
disarikan oleh Kisunda Labuan
diabadikan di lawang salembur,dan air hanya wujud air yang sifatnya lembut dan menumbuhkan kehidupan.
sebagai makhluk sosio mereka para ulama masa itu hidup berdampingan dengan tokoh agama lain rukun menjunjung cinta kasih antar sesama
hidup dalam harmoni di banyubiru yang klasik
wallahu'alam
disarikan oleh Kisunda Labuan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar