Jadi keingetan ketika sekolah dulu ikut kegiatan menjelajah alam dalam keanggotaan pramuka.yang kami ingat kala itu regu kami adalah Regu Gajah.saya menjadi ketua regu dan diantara anggota kami yang sembilan orang paling jenius menguasai sandi-sandi morse dan sandi lain dalam kepramukaan adalah seseorang yang sekarang sedang melanglang buana di negeri orang kabarnya..
Dari gregetnya tidak berbeda jauh dengan kegiatan dulu sewaktu dikepramukaan malah ini lebih enteng tidak perlu menghafal sandi morse dan tak ada pluit atau bendera regu.
Laboratorum alam di desa wisata Banyubiru sungguh memberikan inspirasi betapa kita hidup itu harus memperhatikan alam.knapa..? jawabannya jika tidak ada petani di sawah siapa yang menyediakan beras,..jika tidak ada petani palawija siapa yang akan menyediakan sayur sayuran segar dipasaran dan lain sebagainya.
Ditengah perjalan kami disarankan berhenti di pos pertama sekedar untuk beristirahat dan menikmati kelapa muda hijau yang langsung dipanjat oleh Guidenya, hal yang menarik lainnya adalah banyaknya buah-buahan yang yang jatuh dan bisa kita pungut dan langsung dimakan.
Jejeran buah Nenas muda yang berwarna kemerahan pada bagian mahkotanya sebuah pemandangan yang indah apalagi untuk yang punya kegemaran photography.
Ketika kami mendekati kampung dalam pejalanan terahir sekelompok anak-anak sedang bermain Sonlah diselingi suara duk,,duk,,duk,,dari arah dapur warga yang yang sedang memproduksi emping melinjo.belum lagi pemandangan alam dan obyek lainnya selama diperjalanan.
Ketika kami mendekati kampung dalam pejalanan terahir sekelompok anak-anak sedang bermain Sonlah diselingi suara duk,,duk,,duk,,dari arah dapur warga yang yang sedang memproduksi emping melinjo.belum lagi pemandangan alam dan obyek lainnya selama diperjalanan.
Untuk memilih paket Tracking ini kami harus membayar uang sebesar Rp 25.000,-( dua puluh lima ribu rupiah)memang masuk akal juga sih mungkin pengelola sudah memperhitungkan untuk bayar gaji pemandu,biaya kelapa muda dan hal lainnya yang kami tidak tahu. tapi tidak terasa beratlah dibanding kepuasan yang kami dapatkan malah menurutku masih terlalu murah
kegiatanku di DWB sungguh membuat kami kembali belajar dan salah satu yang terasakan hawa yang sejuk ditengah hutan inilah yang tidak akan pernah kami dapatkan ditengah perkotaan karena kelebihan lainnya dalah jauh dari gas emisi karbon yang dihasilkan oleh knalpot kendaraan.
Kami ingin memaknai kegiatanku menerobos hutan dan kebun masyarakat adalah menempa diri agar kita kembali ingat bahwa alam adalah segalanya,ia adalah sumber kehidupan .banyaknya air di perkotaan lewat PDAM adalah pasokan air dari gunung dan hutan makanya alam adalah memang sumber kehidupan.
Terima kasih kepada pengelola desa wisata banyubiru ternyata masih ada segelintir manusia yang menengok dan mengarahkan kepada alam bukan saja dilihat dari sisi bisnisnya namun memang uang bukanlah segalanya...
BRAVO Desa Wisata Banyubiru...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar