Sarana rekreasi bersama keluarga,teman sejawat,komunitas lokasi yang tepat untuk belajar tentang alam ,tumbuhan dan sosial budaya atau rapat rapat kecil

Selasa, 23 Februari 2016

Para Pejuang Kehidupan di Desa Wisata Banyubiru


sejenak menengok kebiasaan warga di desa wisata Banyubiru.
jika pagi menjelang masyarakat terbiasa dengan menyiapkan diri untuk pergi keladang,sawah dan berbagai aktifitas lainnya.selain bertani masyarakat juga ada yang memasarkan produk olahannya atau hasil pertaniannya ke lokasi wisata pantai carita karena jarak anatara DWB dengan carita tidak begitu jauh bahkan dua daerah ini hanya dibatasi oleh jalan raya.
Bertani merupakan mata pencaharian yang dilakukan secara turun temurun oleh warga.setelah para ibu menyiapkan sarapan untuk anaknya pergi sekolah .para bapak juga sejenak menikmati hidangan kopi panas dan beberapa pengana lainnya seperti pisang goreng dan makanan alakadar khas kampung.
DWB memiliki khas produk seperti Emping melinjo,buah melinjo berbuah sepanjang tahun.dari kulit tangkil bisa diperoleh asupan suplement yang sangat berguna bagi perkembangan otak manusia apalagi jika dikonsumsi oleh anak-anak.Melinjo termasuk tanaman purba setara dengan Ginkogiloba salah satu tumbuhan yang memiliki kandungan baik bagi kesehatan tubuh.
Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam daun melinjo di antaranya saponin dan flavonoid, sedangkan bijinya mengandung tanin, saponin, dan flavonoid. Efek farmakologis melinjo di antaranya sebagai peluruh kencing.
Khasiat dan Manfaat Melinjo
1. Peluruh air seni
Kukus 50 g kulit buah melinjo segar, lalu makan sekaligus.
2. Digigit anjing
Cuci bersih buah melinjo muda atau daun secukupnya, 2 siung bawang putih atau bawang merah, dan 1 jari temulawak. Tumbuk halus semua bahan hingga menjadi bubur, lalu balurkan pada luka gigitan anjing.
3. Penyakit mata, anemia dan busur lapar
Makan daun dan buah melinjo yang telah dimasak atau disayur.
selain bercocok tanam padi dan berkebun diladang warga juga beternak kambing,kebau, ayam,itik dan budi daya ikan karena di daerah ini sangat melimpah air.
Desa Banyubiru terbelah oleh sebuah sungai yang bernama sungai Bantar Panjang dengan satu bendungan sebagai pengatur debit air yang terletak di Badudun begitu masyarakat menyebutnya untuk daerah bendungan ini
Kelebihan lainnya daerah ini memiliki pemandangaan yang indah dengan hamparan pesawahan yang luas,hutan yang masih terjaga keasriannya.tetapi jika anda menbgunjungi daerah ini kenapa tidak begitu banyak terlihat para pemudanya atau usia produktif,anda jangan heran karena para pemuda disini mereka banyak yang bekerja ke kota besar seperti jakarta sebagai kuli bangunan dan buruh ngecat bangunan seperti gedung bertingkat tinggi .makanya para pemuda disini tidak heran dengan gedung-gedung bertingkat karena mereka yang banyak mengerjakan pengecatannya.
Didaerah ini juga masih hidup seorang nenek tua yang pada masa sinenek gadis ia melihat antusiasme masyarakat yang berkabung karena telah kehilangan guru agungnya yaitu Syech Agung Asnawi Caringin, masyarakat berbondong-bondong untuk mengangkut air ke caringin karena konon katanya sang Kiayi Agung pernah berpesan jika aku meninggal minta dimandikan dengan air yang mengalir pada parit yang saat ini masih tetap ada mengalir ditengah kampung bantar panjang namun sayang sepertinya aliran sungai kecil itu perlu dijaga kelestarian dan kebersihannhya dari sampah rumahan dan tempat buang air besar bagi masyarakat.maka akan sangat tepat andai saja pemerintah memperhatikan keberadaan MCK dilokasi ini.
selain itu masyarakat juga banyak diantaranya memiliki kerajinan menganyam atap rumbia dan penggali pasir.bahkan baru-baru ini sudah selesai dibangun pabrik pengolahan minyak kelapa, dan konon katanya produksi rumahan produk sabun hasil binaan kementrian desa.
tengoklah mereka di Desa Wisata Banyubiru.
wallahu alam...( kisunda)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar